Selasa, 29 September 2009

kisah seorang wanita penyisir rambut putri Fir’aun

Dalam hadits disebutkan tentang kisah seorang wanita penyisir rambut putri Fir’aun yang karena mempertahankan keyakinan dan akidah Islam yang benar hingga dirinya disiksa oleh Fir’aun seperti yang di sebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah bersabda: Pada malam aku berisra’ aku mencium aroma yang harum. Aku bertanya: wahai Jibril, aroma apa ini.? Jibril menjawab: ‘Ini adalah aroma wanita penyisir Fir’aun dan anak-anak wanita itu’. Aku bertanya bagaimana kisahnya? Jibril menjawab:

Suatu ketika dia sedang menyisir putri Fir’aun tiba-tiba sisir jatuh dari tangannya. Dengan reflek si penyisir mengucapkan bismillah. Putri Fir’aun berkata kepadanya; bapakku? Penyisir menjawab: ‘bukan, akan tetapi tuhanku dan tuhan bapakmu adalah Allah’. ‘Aku akan sampaikan itu kepada bapakku’. Penyisir menjawab: ‘lakukanlah!. Tanpa ragu putri Fir’un buru-buru melaporkan kejadian itu kepada bapaknya. Fir’aun memanggilnya dan bertanya; ‘Wahai fulanah, apakah kamu mempunyai tuhan selain aku? Dia menjawab: ‘ya, tuhanku dan tuhanmu adalah Allah’. Lalu Fir’aun memerintahkan agar dihadirkan seekor sapi dari tembaga. Setelah di panaskan, dia perintahkan wanita itu berikut anak-anaknya di lemparkan kedalamnya. Wanita itu berkata: ‘Aku ada perlu denganmu’. Fir’aun berkata: ‘Apa keperluanmu? Wanita itu menjawab: ‘Aku ingin kamu mengumpulkan tulang-tulangku dan anakku dalam sebungkus kain lalu mengubur kami’. Fir’aun menjawab: ‘Itu menjadi hakmu atas kami’. Jibril berkata: lalu anak-anaknya di hadirkan. Satu persatu dilemparkan kedalam tembaga mendidih di depan matanya. Sampai akhirnya tiba giliran bayinya yang masih menyusu. Wanita ini maju-mundur, tiba-tiba bayinya berkata kepada ibunya: ‘Wahai ibuku, masuklah karena azab dunia lebih ringan dari azab akhirat’. Maka dia pun masuk dan syahid. Ibnu Abbas berkata: ‘Ada empat bayi yang dapat berbicara: Isa bin maryam, bayi Juraij, saksi Yusuf, putra wanita penyisir Fr’aun.” (Riwayat ahmad).

Rabu, 02 September 2009

Busanailah Ucapan dengan Senyuman

Tersenyumlah.
Karena senyuman akan meluluhkan banyak hal.
Ia menghangatkan kepalan tangan yang menggigil.
Ia menyejukkan dada yang membara.
Tak cukup kita hanya berkata-kata,
Lebih baik kita meriasnya dengan busana terindah;
yaitu senyuman.....

Tersenyumlah saat bertatap muka, berbicara ditelepon,atau menulis surat.
Kita akan dikejutkan betapa hebatnya secarik senyuman
Mengubah diri kita dan orang lain.
Senyuman adalah bahasa bibir yang langsung mengetuk hati.

Karena tersenyum adalah sedekah termudah, termurah
dan terindah yang bisa kita berikan,
Jangan sembunyikan itu di balik kebekuan hati kita.

Entah darimana anak-anak belajar melukis wajah
Matahari pagi dengan selengkung senyum.
Mungkin mereka tahu, segarnya senyuman tak kalah dari segarnya matahari pagi.

Mungkin pula mereka teringat, semasa bayi dahulu,
Para orang tua rela berjungkir balik atau menampakkan mimik lucu mereka,
demi sebuah senyuman tulus seorang bayi.

Atau, mungkin anak-anak itu mengajari kita bahwa....
Memulai hari dengan senyuman jauh lebih berharga
Daripada memikirkan rencana-rencana lain.

Cobalah.................

Tapi ingat jangan terlalu banyak senyum di depan monitor ,atau di pinggir jalan karena bisa di kira GILA......hehe ^_^
Free Blogger Templates